Friday, 12 August 2011

“ TERDALAM”


Bila diam dikata marah
Bila bunyi dilihat berani
Bila Dia bersuara bagai silat menusuk
Bila Dia diam Aku terlihat salah

Kenapa tidak sekalian bakar duniaku
Biar sekalian musnah tak bersisa
Lebih baik Aku Kau bunuh dengan pedangmu
Dari pada dengan kata silat lidahmu

Dia bersuara pernyataan
Kemudian Aku simpul kata
Tapi Dia berbalik pada Aku
Sehingga Aku yang tersalah

“TEDUH”


Kulihat cahaya sang rembulan
Yang terpancar dari hatimu
Menyinari hatiku yang kosong
Yang dulu penuh luka duka

Kau sirami dalam kekeringan
Dari air yang suci darimu
Menyuburkan jiwa yang tenang
Yang telah lama terdalam

Dan kini kurasa diriku telah sempurna
Hidup dalam kebahagiaan yang abadi
Kau hadir untukku selamanya
Terima kasih cinta

“TAK MUNGKIN”


Mata ini hanya bisa melihatmu
Hati ku cuma bergetar disampingmu
Tangan tak bisa menyentuhmu
Tubuhpun sulit untuk mendekapmu

Kau tak harus aku miliki
Walau hati merasakan kamu
Karna aku tak pantas untukmu
Dan aku yakin kau tak memilih

Cuma lihat bayanganmu
Sejuta kangen terobati
Meski hati merintih
Aku sangat bersyukur

Semoga kau merasa getarannya
Dan kau lihat karma hati
Bukan penampilan
Karna semua takkan berarti

“TAK HARUS MEMILIKI”



Mungkin cinta itu bukan milikku

Dan tak mungkin aku bisa memilikinya

Dia hanya impian belaka

Serasa diriku ingin memetik bintang

Sangat tinggi jauh di angkasa

Sungguh sulit sekali

Hai, itulah engkau bintang hatiku

Jika engkau bukan untuku

Aku mohon janganlah mendekat

Dan bila engkau milikku

Kebaikan yang kan terasa

“TERHINA”


Bunga nan indah
Di tepi pantai itu
Kau petik keindahannya
Kau kenyam manisnya

Sadar apa yang telah Kau lakukan
Kau rampas mekar harumnya
Setelah kau nikmati
Kau buang bunga layu

Kini ku lihat kau dengan bunga yang lain
Sungguh terhina malang bunga
Kau tak sedikitpun merawat
Sungguh tiada dosa di matamu