Aku bertanya Sampai kapan aku dihantui ini dan dikejar kejar dengan hal ini ?
Aku menjawab Sampai aku menyelesaikan hal ini.
Aku bertanya Sampai kapan ?
Aku menjawab Allah tak akan meluluskan hambanya hingga hambanya benar benar ingin berubah
Aku bertanya Kenapa sulit ?
Aku menjawab Sebenarnya mudah hanya aku yang belum istiqomah
Aku bertanya Aku ingin selesai dalam hal ini dan berubah ?
Aku menjawab Apa kata - kata mu bisa dipegang, padahal aku selalu kembali ke hal itu
Aku bertanya Kenapa harus aku, jujur ini sangat berat ?
Aku menjawab Karna aku yang mampu sabar dalam hal ini
Aku bertanya Aku lelah dengan mereka yang marah ?
Aku menjawab Bila mereka dewasa seharusnya bukan marah namun solusi yang harus dikatakan
Aku bertanya Aku berusaha sabar dengan menunggu namun yang mereka berikan kadang harapan palsu ?
Aku menjawab Mungkin mereka juga ada hal yang lebih penting
Aku bertanya Apa ada maaf ?
Aku menjawab Selalu ada maaf
Aku bertanya Terima kasih
Aku menjawab Terima kasih
Wednesday 17 August 2011
Friday 12 August 2011
“ TERDALAM”
Bila diam dikata marah
Bila bunyi dilihat berani
Bila Dia bersuara bagai silat menusuk
Bila Dia diam Aku terlihat salah
Kenapa tidak sekalian bakar duniaku
Biar sekalian musnah tak bersisa
Lebih baik Aku Kau bunuh dengan pedangmu
Dari pada dengan kata silat lidahmu
Dia bersuara pernyataan
Kemudian Aku simpul kata
Tapi Dia berbalik pada Aku
Sehingga Aku yang tersalah
“TEDUH”
Kulihat cahaya sang rembulan
Yang terpancar dari hatimu
Menyinari hatiku yang kosong
Yang dulu penuh luka duka
Kau sirami dalam kekeringan
Dari air yang suci darimu
Menyuburkan jiwa yang tenang
Yang telah lama terdalam
Dan kini kurasa diriku telah sempurna
Hidup dalam kebahagiaan yang abadi
Kau hadir untukku selamanya
Terima kasih cinta
“TAK MUNGKIN”
Mata ini hanya bisa melihatmu
Hati ku cuma bergetar disampingmu
Tangan tak bisa menyentuhmu
Tubuhpun sulit untuk mendekapmu
Kau tak harus aku miliki
Walau hati merasakan kamu
Karna aku tak pantas untukmu
Dan aku yakin kau tak memilih
Cuma lihat bayanganmu
Sejuta kangen terobati
Meski hati merintih
Aku sangat bersyukur
Semoga kau merasa getarannya
Dan kau lihat karma hati
Bukan penampilan
Karna semua takkan berarti
“TAK HARUS MEMILIKI”
Mungkin cinta itu bukan milikku
Dan tak mungkin aku bisa memilikinya
Dia hanya impian belaka
Serasa diriku ingin memetik bintang
Sangat tinggi jauh di angkasa
Sungguh sulit sekali
Hai, itulah engkau bintang hatiku
Jika engkau bukan untuku
Aku mohon janganlah mendekat
Dan bila engkau milikku
Kebaikan yang kan terasa
“TERHINA”
Bunga nan indah
Di tepi pantai itu
Kau petik keindahannya
Kau kenyam manisnya
Sadar apa yang telah Kau lakukan
Kau rampas mekar harumnya
Setelah kau nikmati
Kau buang bunga layu
Kini ku lihat kau dengan bunga yang lain
Sungguh terhina malang bunga
Kau tak sedikitpun merawat
Sungguh tiada dosa di matamu
Subscribe to:
Posts (Atom)