Thursday 11 August 2011

“REMBULAN DI TENGAH HUJAN”


Malam yang sunyi
Berselimut awan hitam
Kulihat sang rembulan

Hai rembulan
Kenapa engkau sendiri
Hujan melanda bumi
Tapi engkau tetap menyinari

Hai rembulan
Sungguh teduhnya dirimu
Ditengah hujan deras
Tak dinginkah kau

Rembulan tetap terang
Dalan kesunyian malam
Dalam selimut awan hitam
Dalam hujan yang melanda

Rembulan aku kagum
Dengan ketegaranmu
Engkau setia menemaniku
Hatiku yang sedang dalam keemosian

Engkau pencerah malam
Engkau meluluhkan hatiku
Engkau cahaya hatiku
Terima kasih Tuhan

“PERGI”


Engkau pergi jauh, tinggalkan diriku
Dengan luka ini sendiri
Kau tak peduli hiraukan hatiku
Dengan luka ini ku jatuh

Sudah, cukup sudah
Ku kan lupakan kamu selamanya
Buat apa kufikirkan kamu
Ku kan larut dalam luka

Jangan pernah kembali lagi
Takkan ada cinta untukmu
Kau tlah lukai aku
Sayang sampai disini

Kisah kita berakhir
Kau lukai disini
Kukan bahagia tanpamu

“SAKIT ADA BANGKIT”


Bagai karang yang diterjang ombak
Bagai pohon yang teriup angin
Bagai tanah yang terbakar api
Bagai semut yang terkena badi

Lihat ! kuat bukan
Rasakan ! kedinginan bukan
Mata, tandus, lihatlah !
Akhirnya pasti kalah

Tapi Tuhan Yang Kuasa
Sesuatu yang kecilpun
Bisa tahan dari yang besar
Bisa kuat dari yang ganas

“SAHABAT”


Disini kusendiri tanpa ada kamu disampingku
Disini kumenangis menatap dunia kelabu

Sahabat, kenapa kau tinggalkan aku
Saat aku ingin kau ada disisiku
Apa aku membuat kamu marah
Sehingga kau tinggalkan aku

Ku menangis, kau pergi jauh
Ku merintih, berharap kamu ada
Ku merindu, tawa candamu
Ku memohon, kau ada disiku lagi

Hilang semua kini harapku
Yang kuinginkan bersamamu
Kirimkan kau penggantimu
Untuk temani aku

“MASIH MYLYY”

Kau memberikan kasih sayang untuk hariku
Kau menjadikan semangat untuk jiwaku
Tiada lelah hariku tanpa hatimu
Jiwamu kan selalu bersemayam dikalbuku


Jiwamu mempertruhkan demi hatiku
Senyum bibir manismu membelai hariku
Ini akan untuk selamanya
Kasih rindu menyelimuti hatiku


Ku tunggu senyummu di ketenangan jiwa
Betapa kurindu belaian kasihmu
Terima kasih ini aku sampaikan
Engkau kan tetap ada di anganku


Dirimu adalah diriku
Hatimu adalah hatiku
Kasihmu hanya untukku
Rinduku hanya untukmu

“LUKA YANG KAU TANAM”


Bila cinta ini bukan milikku
Janganlah mendekat padaku
Langkah akan lelah
Ntuk menerima keterpaksaanmu

Bila aku harus sendiri
Janganlah pernah beri harapan
Hati ini kan tersiksa
Untuk berharap lebih kepadamu

Sudahlah, hentikan semua
Pergi jauh, tinggalkan aku
Jangan peernah kembali
Dengan harapan itu